Eksperimen 1
Judul : Pembentukan
Ester
Tujuan : Mengamati
esterifikasi ( reaksi alcohol dengan asam karboksilat )
Alat dan
Bahan
Alat dan Bahan
|
Ukuran / Satuan
|
Jumlah
|
Gelas kimia
|
250 mL
|
1
|
Tabung reaksi berlengan
|
-
|
2
|
Tungku kaki tiga dan segitiga
|
-
|
1 set
|
Alat pembakar spirtus
|
-
|
1
|
Tabung reaksi
|
kecil
|
2
|
Sumbat gabus
|
-
|
2
|
Termometer
|
-
|
1
|
Etanol
|
-
|
3
mL
|
Metanol
|
glasiat
|
3
mL
|
Asam sulfat
|
pekat
|
40 tetes
|
Asam salisilat
|
Kristal
|
1
sendok teh
|
Langkah
Kerja :
1.
Panaskanlah, kira-kira 100 mL air dalam
gelas kimia hingga suhunya kira-kira 700C
2.
Sementara air dipanaskan, masukkan kira-kira
3 ml etanol, kira-kira 3 ml asam asetat pekat (glacial) dan 20 tetes asam
sulfat pekat kedalam tabung reaksi
berlengan. Baui campuran itu, sumbatlah tabung reaksi itu dengan gabus
yang telah dipasang tabung reaksi kecil. Isi tabung reaksi kecil dengan air
dingin kemudian masukkan perangkat itu kedalam penangas air. Panaskan kira-kira
10 menit, setelah itu bukalah sumbat gabus dan baui campurannya.
3.
Ulangi langkah dua diatas dengan
menggunakan satu sendok teh asam salisilat, kira-kira 3 mL methanol dan 20
tetes asam sulfat pekat.
Hasil
Percobaan
1. Campuran
etanol, asam asetat, dan asam sulfat pekat
Sebelum dipanaskan :
Bau seperti gas LPG dan sangat menyengat
Sesudah dipanaskan :
Bau seperti kapur barus
2. Campuran
metanol, asam salisilat, dan asam sulfat pekat.
Sebelum dipanaskan :
Bau seperti gas LPG
Sesudah dipanaskan :
Bau seperti balsem
Pertanyaan
1. Tulislah
persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan diatas !
2. Sebutkan
nama ester yang telah terbentuk dalam percobaan ini!
3. Apa
fungsi asam sulfat pekat pada percobaan ini ? Dapatkah asam sulfat pekat
diganti dengan asam sulfat encer? Jelaskan jawabanmu !
4. Apakah
fungsi air dingin pada tabung reaksi kecil
itu?
5. Mengapa
tabung berlengan tidak dipanaskan langsung ke alat pembakar?
6. Mengapa
suhu penangas air pada percobaan diatas tidak boleh melebihi 800C ?
7. Sebutkan
bahan-bahan dapur dan bahan-bahan lain di rumah yang menurut anda mengandung
ester?
Jawab :
1. a. CH3-CH2-OH
+ CH3-COOH H2SO4
pekat CH3-COO-C2H5
+ H2O
Etanol + As. Asetat H2SO4 pekat Etil
Asetat + Air
b. CH3-OH + C7H6O
H2SO4
pekat C8H8O3 + H2O
Metanol + As. Salisilat H2SO4 pekat Metil Salisilat + Air
2. a)
Etil Asetat (Etil Etanoat)
b)
Metil Salisilat (orto-Metil-Hidroksibenzoat)
3. a. sebagai katalisator,
mengurangi energi aktivasi sehingga reaksi dapat berlangsung dengan cepat. Reaksi ini termasuk reaksi
endoterm karena dalam pencampuran ketiga bahan tersebut dapat menyerap panas
dari lingkungan. Karena itu, agar reaksi esterifikasi dapat terus berlanjut
hingga tercapai kesetimbangan, maka suasana lingkungan harus dibuat panas. adanya
beberapa tetes asam sulfat pekat untuk mengamati bau ester yang terbentuk.
b. Asam sulfat encer bisa menggantikan asam
sulfat pekat, namun karena kepekatannya berkurang, maka reaksi akan memakan
waktu yang lama.
4. Agar uap dariester yang terbentuk langsung mengembun dan tidak menguap
lagi
5. Agar tabungnya tidak retak dan
tidak terjadi kebocoran gas
6. Suhu 80 merupakan suhu optimum,
artinya pada suhu tersebut akan dihasilkan ester yang maksimal sehingga suhunya
tidak boleh naik atau turun karena bisa menyebabkan ester yang terbentuk kurang
murni atau rusak.
Alat
dan Bahan
Ukuran
/ Satuan
Jumlah
Gelas kimia
250 mL
1
Tungku kaki tiga
-
1
Segitiga porselen
-
1
Pembakar spiritus
-
1
Penjepit tabung
-
1
Tabung reaksi
Besar
2
Larutan
formaldehida
5 %
4 mL
Larutan perak
nitrat
0, 1 M
2 mL
Larutan ammonia
1 M
Secukupnya
Pereaksi Fehling
-
5 tetes
Langkah
Kerja
1. Didihkan
air kira-kira 100 mL dalam gelas kimia (inilah penangas air)
2. Isilah
tabung reaksi dengan larutan AgNO3 0,1 M kira–kira 2 ml, tetesi
larutan itu dengan larutan NH3 1 M setetes demi setetes sampai
endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali (inilah pereaksi Tollens).
Kemudian tambahkan kira-kira 2 mL larutan formaldehid 5 %. Masukkan tabung itu
kedalam penangas air sampai terjadi perubahan pada dinding tabung sebelah
dalam.
3. Isilah
tabung reaksi yang lain dengan larutan formaldehida kira-kira 2 ml. tambahkan
kira-kira 5 tetes pereaksi fehling, kemudian masukkan tabung kedalam penangas
air sampai terjadi perubahan.
Hasil
Percobaan
1. Reaksi
Formaldehida dengan pereaksi Tollens
Sebelum : warna kuning
Sesudah : warna cermin perak
2. Reaksi
formaldehida dengan pereaksi fehling
Apakah
hasil reaksi antara :
a. Formaldehida
dengan pereaksi tollens
b. Formaldehida
dengan pereaksi Fehling
2. Tulislah
persamaan reaksi antara
a. Formaldehida
dengan pereaksi tollens
b. Formaldehida
dengan pereaksi Fehling
Jawab
:
1. a. Hasil dari
reaksi pada tabung dengan pereaksi tollens saat ditambahkan larutan
AgNO3+NH3+formaldehida
warnanya menjadi biru, setelah ditambahkan pereaksi tollens maka larutan memberikan endapan cermin
perak. Hal ini terjadi karena ion Ag+ yang ada pada reagensia
Tollens direduksi menjadi logam Ag.
b. Hasil dari reaksi pada tabung dengan pereaksi fehling saat ditambahkan larutan NH3+formaldehida
menjadi kuning, kemudian
ditambahkan formalin dan dipanaskan maka
larutan
2.
a.
Bab III
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:
1. Percobaan dengan oksidasi aldehid
didapatkan asetaldehid reaktif dalam pembentukan asam karboksilat.
2.
Percobaan hidrolisis ester didapatkan reaksi positif dari etil asetat karena
timbulnya bau balon yang menunjukkan proses pembentukan asam karboksilat.
3.
Reaksi garam karboksilat dengan asam sulfat didapatkan reaksi positif dari
Na-asetat karena timbulnya bau kapur barus yang menunjukkan proses pembentukan
asam karboksilat.
4.
Percobaan pembentukan garam karboksilat didapatkan asam propionat yang bereaksi
positif pada pembentukan garam karboksilat, ditunjukkan dengan munculnya
gelembung.
5.
Percobaan esterifikasi, dengan etanol diketahui sampel asam
propionat lebih reaktif dari pada sampel yang lain, karena menghasilkan bau
yang sangat menyengat. Asam asetat yang paling tidak bereaksi.
6.
Percobaan oksidasi dengan KMnO4 didapatkan asam asetat dan asam propionat
lebih reaktif dari pada asam format dalam reaksi Oksidasi dengan KMnO4.
7.
Percobaan reaksi garam karboksilat terjadi reaksi positif dari
Na-asetat karena terjadi perubahan pada saat pemanasan, dengan terbentuknya
warna orange tua.
Karya : Linda Dwi Astutik, Lu'luatul Mahgfudhoh
SMA NEGERI 1 SIDAYU
2011/2012
terimakasiih membantu tugas saya :)
BalasHapus