Laporan Widya Wisata Surabaya-Malang
Judul : JATIM PARK sebagai wahana iilmu pengetahuan dan obyek wisata
Oleh : Linda Dwi Astutik (XI-IPA 3)Judul : JATIM PARK sebagai wahana iilmu pengetahuan dan obyek wisata
SMA NEGERI 1 SIDAYU
2011/2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Jawa Timur Park 1 merupakan obyek wisata dengan konsep dasar yang
memadukan secara serasi pendidikan dan pariwisata dimana kita bisa bermain dan
belajar sekaligus dalam satu tempat dan waktu, dengan wahana pendidikan yang
sarat akan khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi di rute awal, sekaligus
menghantarkan kita pada wahana-wahana lain yang akan semakin membentangkan
cakrawala pengetahuan bagi siapa saja yang datang berkunjung. Mulai dari Wahana
Galeri Etnik Nusantara dan Anjungan Jawa Timur yang akan membawa kita kelorong
waktu, berpindah dari satu tempat ke tempat lain di Nusantara dan menjelajahi
ragam budaya Indonesia. Terdapat juga Galeri Belanja ( Kimia, Fisika, Biologi,
dan Matematika ) dengan Stadium Galeri Belajar yang mampu menampung hingga 300
siswa.
Dilengkapi pula alat peraga ilmu terapi ( indoor & outdoor ) yang
didukung oleh PLN, Telkom, Rimba Raya dan sejumlah Universitas terkemuka di
Jawa Timur. Dan tentu saja, wahana permainan yang fantastis dengan penambahan 3
wahana baru setiap tahunnya, akan semakin melengkapi kegembiraan liburan.
Pada era globalisasi dan kemajuan tekhnologi, Indonesia sedang giat –
giatnya melancarkan pembangunan yang dititik beratkan pada bidang pariwisata
sehingga diperlukan kualitas penduduk yang terampil dan sikap dalam mengikuti
era dunia baru. Jatim Park 1 ini merupakan sarana pembangunan ilmu pengetahuan
serta tempat obyek wisata.
Laporan ini diharapkan menjadi pembuktian kepada kami, mengenai peranan
Jatim Park 1 sebagai wahana ilmu pengetahuan dan obyek wisata
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana peranan Jawa Timur Park 1 sebagai wahana ilmu pengetahuan ?
2.
Bagaimana peranan Jawa Timur Park 1 sebagai obyek wisata?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan diadakan penulisan ini
ialah :
1. Siswa
memperoleh kegiatan positif sebagai wahana untuk meningkatkan daya nalar
terhadap obyek yang dikaji.
2. Siswa
dapat mengaplikasikan pengetahuan sacara teoritis terhadap pengetahuan praktis
dan mengetahui lebih banyak lagi tentang teori beserta pengembangannya
3. Siswa
termotivasi untuk memperdalam serta mengembangkan ilmu pengetahuan.
4. Siswa
kenal terhadap lingkungan sekitar yang ada, sehingga menambah kecintaan
terhadap tanah air.
5. Siswa
dapat berlatih dalam kegiatan pengumpulan data secara benar dalam pembuatan
laporan ini.
D. Metode Pengumpulan Data
BAB II
PENYAJIAN DATA
A.
Sejarah
Berdirinya Jawa Timur Park 1
Pembangunan Jatim Park dipilari
oleh pemikiran memanfaatkan unsur IPTEK sebagai salah satu unsur pembangunan
pariwisata di Jawa Timur. Disamping itu Jawa Timur dan Kota Batu khususnya
telah memplokamirkan diri sebagai daerah tujuan wisata, tetapi tidak dapat
dipungkiri bahwa obyek wisatanya tidak mengalami perkembangan yang berarti.
Dengan berbagai potensi alam di
Jawa Timur yang menjadikan tempat-tempat wisata yang menarik seperti Kawah
Ijen, Bromo, Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru, Taman Nasional Baluran, Taman
Safari Indonesia II Prigen, Kebun Raya Purwodadi. Ada pula berbagai wisata
pantai seperti Pantai Plengkung yang terkenal dengan ombak survingnya, Pasir
Putih, Watu ulo, Pantai Prigi, dan lain-lain. Banyak pula wisata lain seperti
wisata sejarah dengan candi-candi, makam Bung Karno dan Para Wali, juga karapan
Sapi.
Tapi agaknya kesemua wisata itu
belum cukup bagi Jawa timur karena masih belum muncul aset wisata yang dapat
dijadikan maskot dalam bidang kepariwisataan. Sedangkan perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) harus diakui sebagai unsur kekuatan untuk
mencari peluang pariwisata masa depan.berbekal pemikiran tersebut maka
dilakukanlah serangkaian studi banding terhadap beberapa obyek wisata dan pusat
perkembangan IPTEK dalam negeri. Hasil dari studi banding itu dijabarkan
melalui dua pemikiran pokok penting, yaitu :
1. Unsur
rekreasi untuk refresing dan fun (kesenangan) adalah dasar pokok pengemasan
obyek pariwisata. Tetapi sampai sekarang pengunjung kurang memperoleh informasi
yang berguna tetang IPTEK.
2. Unsur
pengetahuan dan teknologi yang bisa didapat di tempat-tempat tertentu seperti
museum, sekolah, kampus, gedung arsip, balai penelitian dan sebagainya kurang
membawa suasana yang menyenangkan bahkan cenderung membosankan.
PT. Telkom Divre V Jawa Timur
Pusat pengembangan penataran guru
tekhnologi (PPG-TVEDC) Malang.
Universitas Negeri Malang
Universitas Brawijaya
Politeknik Negeri Malang
PT. Pudak Scientific (Bandung)
Citra MIPA
Titik
terang baru nampak setelah pihak Jawa Timur Park melakukan kontak ke Kantor
Menristek dan PP-IPTEK TMII. Hal ini terlihat saat bermitra PP-IPTEK TMII dalam
rangka Soft Opening selama tiga
minggu, JAWA TIMUR PARK memperlihatkan
daya tariknya bagi calon pengisi dan pengunjung. Berbagai acara peragaan dan
kuis turut meramaikan sekaligus mendongkrak jumlah pengunjung yang dating pada
saat suasana lebran Idul Fitri, Natal, dan Liburan akhir tahun.
Soft
Opening diadakan pada tanggal 9 Desember 2001 sampai akhir
tahun 2001. Saat itu Jawa Timur Park dikunjungi oleh 28.266 orang di luar
undangan. Selain itu banyak pula LSM dan pengusaha yang mulai tertarik dengan
keberadaan Taman Belajar dan Rekreasi ini. 12 outlet dalam Taman Belajar (Science Center) telah penuh dan banyak
calon-calon pengisinya yang berstatus meng-indent. Dengan kenyataan ini ada
pemikiran untuk memperluas Taman Belajar dimasa depan.
B.
Lokasi
Jawa Timur Park
Tidak ada komentar:
Posting Komentar